Karnaval Busó termasuk dalam kelompok perayaan yang juga hadir dalam mitologi negara-negara lain, merayakan akhir musim dingin dan awal musim semi, memberikan perlindungan magis dan kesuburan melalui ritual kuno. Perayaan Busó memiliki kemiripan tidak hanya dengan karnaval di Rio dan Venesia, tetapi juga dengan tradisi masyarakat adat Afrika, meskipun di Mohács asal usul tradisi tersebut dijelaskan oleh legenda menakut-nakuti orang Turki. Orang-orang Busó yang menakut-nakuti orang Turki Menurut legenda, tradisi Busó yang berusia 300 tahun dimulai pada saat pertempuran kedua Mohács, ketika nenek moyang kita yang licik berlindung dari pendudukan Turki di apa yang disebut Pulau Mohács, yang sebenarnya adalah sisi lain sungai Danube. Mereka berpakaian penyamaran dan topeng menakutkan dan kembali menyeberangi sungai, menyerang orang-orang Turki yang percaya takhayul yang panik dan meninggalkan kota segera setelah mereka melihat orang-orang bertopeng. Jubah wol dari kulit kapal, topeng, dan kerincingan Kebiasaan rakyat yang tercantum dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO adalah salah satu karnaval terbesar di Hongaria dan merupakan acara cerita rakyat utama. Elemen tradisional perayaan Busó tetap tidak berubah: orang dewasa mengucapkan selamat tinggal pada musim yang sulit dan merayakan datangnya musim semi dengan mengenakan jubah wol dari kulit domba Busó, celana panjang yang diisi jerami dan stoking berhias serta topeng berukir, dan mereka melengkapi diri dengan perlengkapan ritual yang menjadi ciri khas acara tersebut, dengan kerincingan besar yang keras dan lonceng pemukul.